Menyusuri Jejak Vampir Edward Cullens di Kota Forks, USA


Bella: Your skin is pale white and ice cold. Your eyes change color, and sometimes you speak like you're from a different time. You never eat or drink anything. You don't go out in the sunlight. ... How old are you?
Edward: Seventeen.
Bella: How long have you been seventeen?
Edward: A while.
Bella: I know what you are.
Edward: Say it. Out loud. Say it!
Bella: Vampire.
Edward: Are you afraid?
Bella: No.
Edward: Then ask me the most basic question: what do we eat?
Bella: You won't hurt me. Where are we going?
Edward: Up the mountain. Out of the cloud bank. You need to know what I look like in the sunlight.



Siapa yang tidak pernah mendengar film dengan judul The Twilight? Rasanya hampir semua pencinta film Hollywood pasti tahu akan film yang satu ini. Film beraliran horror romantis yang kerap menjadi perbincangan ini berlatar belakang akan cerita cinta antara makhluk vampir bernama Edward Cullens dengan gadis biasa bernama Bella Swan.
Film ini diadaptasi dari novel karangan Stephenie Meyers yang hadir dalam 4 edisi dengan masing-masing judul “Twilight”, “New Moon”, “Eclipse” dan “Breaking Dawn”.
Stephenie Meyers menulis novel-novel tersebut berdasarkan hasil dari bunga tidurnya, siapa sangka siapa nyana, karena mimpi-mimpi nya itulah menjadikan Twilight sebagai film yang fenomenal. Dalam filmnya, Twilight dibintangi Robert Pattinson yang berperan sebagai Edward Cullens sang vampir yang cool dan good looking, Kristen Stewart sebagai Bella Swan, gadis cantik yang akhirnya menjadi kekasih si vampir, serta Taylor Lautner yang adalah warewolf bernama Jacob Black. Ketiga bintang muda ini sekejap menjadi perhatian dan idola dunia karena tampang dan akting mereka di film Twilight.
Wajah-wajah mereka akhir-akhir ini kembali kerap menghiasi halaman sampul majalah-majalah di seantero dunia, berkaitan dengan penayangan sekuel Breaking Dawn part 1 dan part 2 yang sedianya akan hadir di layar lebar pertengahan November mendatang.

- - - - - - - - -

Serial novel The Twilight Saga ber setting di kota Forks, kota ini asli ada di Amerika sana dan bukan sekedar kota rekayasa pengarangnya. Stephenie khusus melakukan survey mengenai kota apa yang pantas dan cocok untuk ceritanya tersebut, bahkan beliau sendiri tinggal beberapa hari di Forks demi mendapatkan chemistry, tak heran jika dalam novel-novelnya, dengan lantang dan jelas deskripsi mengenai Forks diceritakan oleh Stephenie.



Kebanggaan dan pengalaman yang tak terlupakan bagi saya untuk bisa sampai disana pada musim panas yang lalu demi menyalurkan hasrat hati untuk menyusuri jejak kaki di kota sang vampir.

Forks memang tak seterkenal New York atau Los Angeles, kota nya kecil nyaris tak terlihat di peta, untuk menuju ke Forks, bandara Internasional yang terdekat ada di kota Seattle, dan dari Seattle masih harus dilanjutkan dengan kendaraan selama kurang lebih 4-5 jam perjalanan.
Rasa exciting dan ingin cepat tiba di Forks membuat perjalanan selama itu menjadi sangat singkat, sepanjang perjalanan mata memandang danau yang tenang dan jernih, gunung di kejauhan dan pohon-pohon besar nan rindang berjejer di sepanjang jalan, membuat saya membayangkan scenes dalam film Twilight dimana para vampir terbang dari salah satu pohon ke pohonnya lainnya.





Setelah melewati 200 miles lebih jarak yang saya tempuh, akhirnya terlihat juga papan “Selamat Datang di Kota Forks” , papan ini kerap terlihat di beberapa adegan pembuka film Twilight, saya hentikan sejenak kendaraan sewaan yang saya kendarai untuk sekedar mengabadikannya melalui kamera poket yang saya bawa, terlihat gadis-gadis muda yang ramai tertawa girang dan sibuk berpose di depan papan selamat datang ini, masing-masing mereka mengenakan atribut Twilight yang dibawanya entah dari mana asal mereka.
Saat ini kota Forks menjadi kota tujuan wisata terkenal di kalangan anak-anak muda Amerika khususnya para Twihard (sebutan untuk mereka yang fanatik akan Twilight Saga), menurut statistik kota Forks, pengunjung tiap tahunnya mengalami peningkatan yang significant. Kota Forks benar-benar disulap oleh Stephenie Meyers dari kota kecil nan sepi menjadi kota tujuan wisata para peziarah Twilight Saga yang ingin langsung berada di tengah-tengah euphoria Twilight.

Kehidupan Forks pun otomatis berubah drastis, yang dulunya para penduduk ber mata pencaharian dalam bidang industri kayu lokal, sebagian berubah bekerja dalam jasa pariwisata.


Sebagai balasan penghargaan dan ucapan terima kasih untuk seorang Stephenie Meyers, mayor kota Forks memberi gagasan untuk mengadakan acara pesta tahunan pada setiap tanggal 13 September mulai dari tahun 2007 silam, tanggal tersebut dipilih bertepatan dengan hari ulang tahun karakter Bella Swan. Pesta rakyat nan meriah ini dihadiri langsung oleh Stephenie dan kadang – kadang artis pameran film Twilight pun terlihat hadir disana, semua berkumpul bersuka ria dalam kegembiraan dengan dress code ala Twilight tentunya. Di special moment ini biasanya Forks ramai penuh oleh para penggemar fanatik Twilight yang hadir dari kota-kota lain bahkan dari luar Amerika pun.

- - - - -

Untuk memulai pertualangan, saya mampir pertama kali di kantor pusat informasi kota Forks, staff yang bekerja disana memberikan dengan cuma-cuma informasi, beliau pun menyelipkan peta sebagai peganggan saya nantinya.


Pertualangan dimulai dari tentu saja rumah sang vampir yang adalah idola saya - Edward Cullens - yang pada kenyataannya rumah tersebut adalah Hotel dengan nama Miller Tree Inn, dibangun dari tahun 1916 dan terletak diantara padang rumput yang sangat asri, di depan hotel tampak kotak surat bertuliskan nama “Cullens“ seperti layaknya Edward dan keluarganya benar-benar tinggal disana.


Selang beberapa kilometer dari rumah Edward, maka kamu akan menemukan rumah Bella Swan, terlihat papan nama di depan rumah ini bertuliskan “ Home Swan” sebagai identitas akan rumah ini. 
Sang pemiliknya yaitu pasangan guru bernama Kim dan David Mclrvin ini sedang asik bersantai duduk-duduk di teras di rumahnya yang asri pada saat saya tiba disana, mereka tampaknya telah terbiasa dengan para pengunjung yang seringkali berhenti di depan rumahnya, bahkan mereka melempar senyum ketika saya mengabadikan rumah mereka tersebut.


Daerah perumahan di Forks ini seperti layaknya desa-desa di Amerika, pagar pembatas nya hanyalah tanaman dan kebanyakkan exterior bangunan rumahnya adalah terbuat dari kayu, sangat warm & cozy.

Selama 2 jam saya berada di kota ini, selain rumah Edward & Bella, saya kunjungi juga sekolah mereka Forks High School, yang terkenal dengan julukan “Home of Spartans” nya itu, lalu Rumah Sakit tempat ayah angkat Edward, Esme Cullens, bekerja, sampai kantor polisi tempat ayah Bella, Charlie Swan, bertugas.
I have a goosebumps in this city”, soundtrack pengiring film Twilight yang mengalun dari mp3 senangtiasa menemani petualangan saya di kota Vampir ini. Untunglah saat saya tiba di Forks, cuaca sangat bersahabat saat itu karena Forks terkenal sebagai salah satu kota di Amerika dengan curah hujan sangat tinggi. Sebagai kota sederhana yang jauh dari kemewahan ala metropolis ini, saya rasakan menjadi kota mati saat malam menjelang, tidak ada club apalagi diskotik, hanya terlihat sebatas coffee shop yang buka sampai jam 8 malam dan restaurant yang melayani makan malam.

Berkunjung ke suatu kota baru tanpa membeli buah tangan rasanya tak mungkin, toko-toko suvenir sangat mudah dapat ditemui, rata-rata mereka menjual pernak pernik Twilight mulai dari magnet, postcard, T Shirt dengan emblem Edward, Bella ataupun Jacob sampai dengan contact lens ala Bella dan Cincin pernikahannya, harga nya bervariasi menurut jenis barang nya, untuk rata-rata harga magnet adalah $3 dan untuk tshirt saya harus merogoh kurang lebih $15-$20 per buahnya. Euphoria Twilight juga sangat dirasakan di restoran-restoran setempat, menu makanan yang ditawarkanpun “berbau-bau” Twilight, sebut saja menu makanan lucu bernama Bellasagna yang hanyalah berupa Lasagna, Ed's Bread yang merupakan roti sandwich ayam and Swan's Salad yang adalah salad sayur-sayuran, nama menu unik tersebut semata-mata hanya demi menarik perhatian pengunjung, rasanya sih standard-standard saja.

Ada cerita lucu, kadang di suatu supermarket tiba-tiba terdengar pengumuman dari pengeras suara: “perhatian – perhatian, untuk tamu supermarket bernama Bella Swan harap hadir di loket informasi” , sontak saja mereka yang berada di dalam supermarket saling melihat sekeliling, antara percaya atau tidak, apakah pengumuman tersebut hanya lelucon atau serius. Ya tentu saja pengumuman tersebut hanya sebatas joke.







- THE TWILIGHT SAGA SHOOTING -
Untuk kepentingan pengambilan beberapa adegan di film Twilight, pihak produser dan sutradara tidak hanya mengambil setting keseluruhan kota Forks saja, tapi berlokasi di beberapa kota tetangga Forks, seperti contohnya untuk pengambilan gambar rumah Edward Cullens yang kerap muncul di Film, rumah mewah tersebut adalah terletak di Portland yaitu sekitar 5 jam berkendara dari kota Forks.


Sementara untuk adegan di sekolah, sang sutradara memilih kombinasi 2 sekolah yaitu Kalama High School untuk gambar eksterior nya dan Madison High School untuk adegan di kafetaria serta di dalam kelas nya, karena keterbatasan waktu saya memiilih untuk mendatangi Kalama High School, dimana di area parkir sekolah inilah banyak adegan antara Edward dan Bella bertemu dalam satu scene, jika kamu ingat salah satu adegan dimana Edward menghalau sebuah mobil yang nyaris menabrak Bella, maka di tempat parkir inilah adegan tersebut dibuat. Saya berada disana pada bulan Juli 2011 yang lalu, bertepatan dengan hari libur murid sekolah sehingga sekolah ini terlihat sangat sepi.



Visiting Forks is such an experience, sekarang menonton Twilight Saga bukan hanya menonton tetapi juga lebih menikmati nya karena saya sudah berada dimana film terkenal tersebut terinspirasi.
I am a Twihard”

7 comments:

  1. it's fabulous, and very cool, approximately when I get there ...? pray for me so that someday I can go there and study there...
    #aminn.... :)

    ReplyDelete
  2. mau tanya dong bro/sist
    akses dari indonesia kesana gmn caranya maksudnya naik kendaraan apa ajaa..? sory kepo :D lol hahaha

    ReplyDelete
  3. Naik pesawat dari Jakarta menuju kota terdekat Forks yang memiliki airport yaitu Seattle :-)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Perjalanan kesana termasuk nginap,jalan jalan,makan sampai pulang membutuhkan biaya berapa kira kira?

      Delete
  4. hai.....
    you know, your story is so cool...
    i love it.. ;)

    i want ask you, how to get there?
    and have you been go to the woods? which edward and bella spend their time in pasture?
    i really want to go there...:(

    ReplyDelete
  5. Waah enaknya bisa jalan2 menelusuri jejak vampire... bikin ngileeeer... sejak awal nonton twilight uda penasaran bgt pgn bisa liat forks langsung... tp kapaaaan yaaaa

    ReplyDelete
  6. Ada beberapa yang typo kak, ayah nya edward itu carlisle cullen, bukan esme cullen. Tp ceritanya menarik ko 😅

    ReplyDelete

Friends, Thank you so much for reading + supporting my blog, and for taking the time to leave me a comment.
Your comment support truly means so much to me.
Have a lovely day! xo, Jalan2Liburan

INSTAGRAM FEED

@soratemplates